Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai
dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Karangan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu
Karakteristik karya tulis ilmiah
Selain ciri-ciri diatas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
Narasi
- Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat
peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu
ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa
kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika
ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi,
narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
- Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
- Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
- Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
- (What) Apa yang akan diceritakan,
- (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
- (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
- (Who) Siapa pelaku ceritanya
- (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
- (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
Eksposisi
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian
tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut
paparan proses. Langkah menyusun eksposisi: * Menentukan topik/tema *
Menetapkan tujuan * Mengumpulkan data dari berbagai sumber * Menyusun
kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
- Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Contoh
Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:- Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
- Peranan majalah dinding di sekolah
- Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Karya Ilmiah
- Non ilmiah : karangan yang tidak terikat pada karangan baku.
Misal:
anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama
- Semi ilmiah : karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non-ilmiah.
Misal:
artikel, editorial, opini, feuture, reportase
- Ilmiah : memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
Misal:
makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi
Karya ilmiah adalah karya tulis yang penyusunan dan
penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Karakteristik karya tulis ilmiah
·
Isi
kajian pada lingkup ilmu pengetahuan dan merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian.
·
Sosok
tampilan mengikuti aturan penulisan ilmiah, bersifat metodis dan sistematis.
·
Dijiwai
langkah sesuai dengan prosedur berpikir ilmiah dan menggunakan laras ilmiah.
Syarat- Syarat
Karya Tulis lmiah
·
APIK
(Asli, Penting, Ilmiah, Konsisten)
·
Bentuk/jenis
karya tulis jelas
·
Lengkap
·
Pengesahan
jelas
·
Waktu
Pembuatan logis
Ciri – ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi
karakteristik utamanya, yaitu
a) struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat,
biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
b) komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai
dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti,
penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak
c) sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah
objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak
menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau
kedua.
d) penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah
adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah,
dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Ciri-ciri lain Karangan IlmiahSelain ciri-ciri diatas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
- Kejelasan : semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
- Kelogisan : keterangan yang dikemukakan masuk akal.
- Kelugasan : pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
- Keobjektifan : semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
- Keseksamaan : berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
- Kesistematisan : semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
- Ketuntasan : segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
A.
Skripsi
adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar
sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat
tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian
langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi
kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah
sumbangan material berupa penemuan baru.
B.
Tesis
adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam
dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari
istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan
mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar.
Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan
dilakukan mandiri.
C.
Disertasi
ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan
dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik
atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji
dalam.
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar